Selasa, 06 Desember 2016

review jurnal "ANALISIS KESESUAIAN RUANG BERBASIS BUDIDAYA LAUT DI PULAU-PULAU KECIL MAKASSAR: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS"


Oleh : Taslim Arifin, Ridwan Bohari, dan Irma Shita Arlyza (2014)
PENDAHULUAN
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil (PPK) dan perairan disekitarnya diprioritaskan untuk salah satu atau lebih kepentingan konservasi, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, budidaya laut, pariwisata, usaha perikanan dan kelautan serta industri perikanan secara lestari, pertanian organik dan peternakan.
Aspek penting dari usaha budidaya laut adalah pemilihan lokasi yang berkaitan dengan faktor resiko, kemudahan dan ekologis. Faktor resiko berkaitan dengan masalah keterlindungan, masalah keamanan, dan masalah konflik. Faktor ekologis berkaitan dengan arus, kondisi dasar perairan, kedalaman, salinitas, kecerahan, pencemaran, ketersediaan bibit, dan tenaga kerja trampil.
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi adalah kondisi teknis yang terdiri dari parameter fisik, kimia dan biologi dan non teknis yang berupa pangsa pasar, keamanan dan sumberdaya manusia. Tujuan penelitian adalah menganalisis kesesuaian kawasan perairan dan daya dukung lingkungan untuk pemanfaatan budidaya laut.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan PPK Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Pulau Lae-Lae, Pulau Kayangan, Pulau Samalona, Pulau Kodingareng Lompo, Pulau Kodingareng Caddi, Pulau Barrang Lompo, Pulau Barrang Caddi dan Pulau Bone Tambung. Pengambilan data dilakukan pada bulan April - Oktober 2011.
Analisis data menggunakan Sistem Informasi Geografis berbasis matriks kesesuaian yang disusun berdasarkan parameter fisiko-kimiawi perairan. Hasil analisis kesesuaian perairan diperoleh peta kesesuaian kawasan dengan 4 kelas, yaitu: (1) Sangat sesuai (SS); (2) Sesuai (S); (3) Sesuai Bersyarat (SB); (4) Tidak Sesuai (N)
Analisis daya dukung lingkungan ini menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Soselisa (2006), yang diformulasikan sebagai berikut :
Daya dukung = Lkl / Lub
Dimana: Lkl : Luas kapasitas lahan, Lub: Luasan unit budidaya