Selasa, 01 November 2016

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL



BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
Oleh: Silvia Ayu Safitri
Abstraksi
            Membudidayakan ikan lele cukup mudah karena ikan lele dapat hidup diberbagai lingkungan, tahan penyakit, dan dapat hidup di lahan sempit. Resiko mengalami kerugian karena kematian pun kecil. Teknologi yang sangat cocok untuk budidaya ikan lele adalah menggunakan kolam terpal. Budidaya lele menggunakan kolam terpal membutuhkan modal yang tidak terlalu besar, tidak membutuhkan lahan yang luas, teknologi budidayanya sederhana, dan waktu pemeliharaannya relaif singkat sehingga budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal lebih menguntungkan dibanding menggunakan metode lain. Akan tetapi kolam terpal mudah rusak atau robek , air dalam kolam harus diganti menggunakan alat bantu, suhu di dalam kolam yang tidak tentu, dan ketersediaan pakan alami yang minim.
            Kolam terpal ada beberapa jenis diantaranya : kolam terpal diatas permukaan tanah yang praktis dan mudah dibuat tapi membutuhkan lahan yang datar dan mudah jebol. Kolam terpal di dalam tanah atau di bawah permukaan tanah yang lebih kuat dan terhindar dari serangan hama tapi membutuhkan tenaga lebih saat pembuatannya. Kolam terpal masuk sebagian yang tidak mudah terkena banjir tapi pembuatannya yang membutuhkan biaya cukup besar. Kolam beton atau tanah berlapis terpal yang kuat dan mudah pemasangannya tetapi sifatnya sementara. Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu yang praktis dan murah tapi tidak tahan lama. Kolam terpal dengan kerangka besi yang kuat tapi mudah berkarat. Kolam terpal dengan kerangka pipa ledeng yang praktis untuk lahan sempit tapi pembuatannya cukup sulit.
Kata kunci : budidaya ikan lele, kelebihan dan kekurangan kolam terpal, jenis- jenis kolam terpal.

1.        Pendahuluan
Ikan lele merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki banyak keunggulan. Ikan lele mudah dibudidayakan dengan biaya produksi yang murah dan resiko mengalami kerugian pun kecil (Damhuri, 2011). Ikan lele dapat dibudidayakan di berbagai lahan, mulai dari lahan luas sampai lahan sempit dipekarangan rumah. Media budidaya pun mulai beragam, dari kolam tanah

sederhana di lahan terbuka, penggunaan bak khusus, hingga dalam ruangan tertutup. Terakhir, yang saat ini mulai berkembang adalah budidaya di kolam terpal (Khairuman dan Amri, 2012). Budidaya ikan lele di kolam terpal sangat membantu memenuhi keinginan pasar yang tinggi terhadap kebutuhan konsumsi ikan lele. Pembenihan dan pembesaran ikan lele dikolam terpal dapat memenuhi kebutuhan dan mempermudah petani mendapatkan benih yang berkualitas dengan harga yang terjangkau (Rosalina, 2014). Usaha bididaya ikan lele dengan menggunakan teknologi kolam terpal di lahan kering memiliki prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan (Jatnika et al., 2014)
Kolam terpal adalah kolam yang dapat dibangun di berbagai tempat dan tidak harus dibuat di lahan yang ideal sebagaimana pembangunan kolam konvensional. Kolam terpal mudah dibersihkan dan dipindahkan. Padat tebar dikolam ini dapat ditingkatkan, tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi, pertumbuhan ikan dapat dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau lumpur (Damhuri, 2011). Terpal merupakan bahan plastik kedap air dimana sifat itu yang membuatnya berguna sebagai lapisan penahan air di kolam. Keunggulan penggunaan kolam dari terpal antara lain kolam terpal mudah dibuat suhu kolam lebih stabil dibanding kolam semen (Rosalina, 2014).
Budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal memiliki banyak keunggulan dibanding menggunakan kolam lainnya, tetapi disamping itu kolam terpal juga memiliki kekurangan. Kolam terpal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.

1.        Permasalahan
Dalam makalah ini akan penulis angkat permasalahan sebagai berikut
a.    Apa kelebihan dan kekurangan dari budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal ?
b.    Apa saja jenis-jenis kolam terpal beserta kelebihan dan kekurangannya?
2.        Pembahasan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penulis dapat merinci hal-hal sebagai berikut:
a.    Kelebihan dan Kekurangan dari budidaya ikan lele di kolam terpal
1.          Kelebihan dari kolam terpal.
a.       Kolam Terpal Dapat Diaplikasikan Pada Daerah Kurang Air
b.      Dapat Diaplikasikan di Lahan Yang Sempit
c.       Budidaya kolam terpal bisa bebarengan dengan tempat dan kegiatan lainnya, seperti pertanian ataupun perkebunan.
d.      Efisiensi Penggunaan Air
e.       Lele Terhindar dari Pemangsaan Ikan Liar.
f.       Suhu Air di Kolam Terpal Lebih Stabil.
g.      Ikan Lele Hasil Bididaya di Kolam Terpal Tidak Berbau Tanah
h.      Panen Ikan Lebih Mudah
i.        Pengolahan Kolam Terpal Lebih Cepat
j.        Padat Tebar Benih Ikan Lebih Tinggi
k.      Jarang Ditemui Hama dan Penyakit
l.        Kelangsungan Hidup Ikan Lebih Tinggi
m.    Biaya Pembuatan Lebih Murah dan Jangka Waktu Ekonomis Kolam Terpal dapat Bertahan 3-4 Tahun
n.      Dapat Dijadikan Peluang Usaha Mikro Dan Makro.
o.      Teknologi Mudah Dikuasai atau Aplikatif.
p.      Sarana dan Prasarana Mudah Didapat
2.          Kekurangan dari kolam terpal.
a.       Rawan bocor
b.      Mudah lapuk karena hujan dan sinar matahari
c.       Tidak awet
d.      Miskin ion-ion dan mineral dari tanah
e.       Untuk mengeluarkan air, harus menggunakan pompa, atau dispons dengan menggunakan bantuan selang.
f.       Air kolam terpal lebih cepat bau
g.      Suhu dalam kolam menjadi tinggi, karena terpal terkena matahari
h.      Pemberian benih ikan harus menggunakan kantong-kantong, karena jika tidak pupuk tidak menyebar dan mengotori dasar kolam.
b.    Jenis-jenis kolam terpal beserta kelebihan dan kekurangannya.
Berikut ini adalah jenis-jenis kolam terpal :
1.      Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah
Kolam terpal dia atas permukaan tanah adalah kolam yang dibuat diatas permukaan tanah tanpa menggali atau melubangi permukaan tanahnya. Namun, kontruksinya harus menggunakan kerangka dari bambu, pipa ledeng, atau batu bata (Suparinto, 2013). Kolam ini lebih cocok dibangun di lahan yang miskin air, tetapi memiliki luas tanah yang mencukupi. Selain itu, kolam tipe ini disarankan dibangun di lahan yang relatif datar. Kolam ini dapat digunakan selama 2-3 tahun, dengan
catatan bahan terpalnya berkualitas dan perawatan kolam yang dilakukan dengan baik (Khairuman dan Amri, 2012).
Kelebihan Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah :
·         Pembuatannya mudah dan praktis, tidak perlu menggali tanah.
·         Cocok dibangun di lahan yang miskin air.
·         Ikan tidak mudah lepas.
·         Tidak mudah terkena banjir.
·         Lebih mudah saat pemanenan.
·         Serangan hama bisa diminimalisir
·         Investasi lebih kecil atau biaya pembuatan lebih murah.
Kekurangan Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah :
·         Membutuhkan lahan yang relatif lebih luas.
·         Hanya cocok dibangun di lahan yang datar.
·         Jika kontruksi kolam tidak kuat mudah jebol.
·         Suhu kolam kurang stabil.
2.      Kolam Terpal di Dalam Tanah atau di Bawah Permukaan Tanah.
Kolam di dalam tanah yaitu kolam yang dibuat dengan melubangi atau menggali tanah untuk memendam seluruh kolam terpal. Jadi pada prinsipnya, terpal tersebut digunakan untuk melapisi seluruh dasar sisi-sisi pematang kolam (Saparinto, 2013). Tujuan kolam dibangun di bawah permukaan tahah adalah untuk menghemat air agar tidak merembes ke dalam tanah. Kolam terpal jenis ini juga dapat mencegah serangan hama yang berukuran kecil (Khairuman dan Amri, 2012).
Kelebihan Kolam Terpal di Bawah Permukaan Tanah :
·         Hemat air dan mudah untuk mengisi air.
·         Cocok dibangun sebagai pengganti kolam konvensional di tanah yang porous.
·         Terhindar dari serangan hama.
·         Lebih kuat dan tidak mudah rusak.
·         Suhu air lebih stabil.
Kekurangan Kolam Terpal di Bawah Permukaan Tanah :
·         Rawan terhadap predator.
·         Mudah terkena banjir.
·         Lebih sulit membuat saluran pembuangan air.
·         Investasi lebih besar atau biaya pembuatan lebih mahal.
3.      Kolam Terpal Masuk Sebagian
Kolam terpal masuk sebagian yaitu sebagian kolam terpendam didalam tanah dan sebagian lagi berada di permukaan tanah. Jadi fungsi kolam melapisi dasar kolam dan sebagian sebagai dinding, sedangkan sebagian sisa tepian terpal berfungsi sebagai pematang dengan diberi kerangka untuk mengikat terpal tersebut (Saparinto, 2013).
Kelebihan Kolam Terpal Masuk Sebagian :
·         Lebih kuat dan tidak mudah rusak
·         Lebih mudah untuk mengisi air
·         Suhu lebih stabil
·         Tidak mudah terkena banjir.
Kekurangan Kolam Terpal Masuk Sebagian:
·         Pembuatannya yang tidak mudah.
·         Perlu biaya yang lebih besar.
4.      Kolam Beton atau Tanah Berlapis Terpal
Kolam beton atau tanah berlapis terpal adalah kolam yang sudah terbuat dari beton atau tanah yang kemudian dilapisi dengan terpal. Terpal tersebut berfungsi untuk menghemat air agar tidak merembes ke pinggiran beton yang retak, menghindari gangguan hama dan memberdayakan produktivitas kolam yang ada. Penggunaan terpal pada kolam beton hanya bersifat sementara (Khairuman dan Amri, 2012).
Kelebihan Kolam Beton atau Tanah Berlapis Tanah:
·         Pemasangannya mudah, sudah ada dinding dan dasar kolam.
·         Efisiensi sumber daya yang ada, karena kolam yang rusak bisa lebih produktif.
Kekurangan Kolam Beton atau Tanah Berlapis Terpal:
·         Penggunaannya bersifat sementara
5.      Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu atau Kayu
Kolam terpal dengan kerangka bambu adalah kolam terpal diatas permukaan tanah yang kerangka kolam terbuat dari bambu atau kayu.
Kelebihan Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu atau Kayu :
·         Mudah dan praktis pembuatannya.
·         Biaya pembuatannya lebih murah.
·         Bisa dibangun dilahan yang terbatas.
Kekurangan Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu atau Kayu :
·         Tidak tahan lama, kayu atau bambu mudah dimangsa oleh rayap.
·         Jika tidak kuat pengunci pengikatnya, kolam bisa pecah.
6.      Kolam Terpal dengan Kerangka Besi
Kolam terpal dengan kerangka besi adalah kolam terpal diatas permukaan tanah yang kerangkanya dibuat dari besi.
Kelebihan Kolam Terpal dengan Kerangka Besi:
·         Lebih kuat.
·         Praktis dibuat dilahan sempit.
Kekurangan Kolam Terpal dengan Kerangka Besi :
·         Besi mudah berkarat, sehingga dapat merusak terpal.
·         Pembuatan yang agak sulit.
·         Biaya yang diperlukan relatif mahal.
7.      Kolam Terpal dengan Kerangka Pipa Ledeng
Kolam terpal dengan kerangka pipa ledeng adalah kolam diatas permukaan tanah yang kerangkanya terbuat dari susunan pipa ledeng.
Kelebihan Kolam Terpal dengan Kerangka Pipa Ledeng :
·         Adak kuat, jika anyamannya rapat.
·         Lebih praktis.
·         Praktis untuk lahan sempit.
Kekurangan Kolam Terpal dengan Kerangka Pipa Ledeng :
·         Pembuatannya lebih sulit.
·         Bila anyamannya tidak rapat kerangka bisa melengkung.
3.        Simpulan
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat penulis dapat simpulkan sebagai berikut :
a.    Kelebihan budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal
Kelebihan budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal banyak kelebihannya. Diantaranya , kolam terpal dapat diaplikasikan pada daerah kurang air, sehingga efisiensi dalam penggunaan air,dapat diaplikasikan di lahan yang sempit, budidaya kolam terpal bisa bebarengan dengan tempat dan kegiatan lainnya, seperti pertanian ataupun perkebunan, suhu air di kolam terpal lebih stabil, ikan lele hasil bididaya di kolam terpal tidak berbau tanah, panen ikan lebih mudah, pengolahan kolam terpal lebih cepat, padat tebar benih ikan lebih tinggi, jarang ditemui hama dan penyakit, kelangsungan hidup ikan lebih tinggi, biaya pembuatan lebih murah, dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro, teknologi mudah dikuasai atau aplikatif, sarana dan prasarana mudah didapat. Tetapi budidaya ikan lele menggunaka kolam terpal juga ada kekurangannya, yaitu terpal yang digunakan rawan bocor, mudah lapuk karena hujan dan sinar matahari, sehingga tidak awet, miskin ion-ion dan mineral dari tanah, untuk mengeluarkan air, harus menggunakan pompa, atau dispons dengan menggunakan bantuan selang, air kolam terpal lebih cepat bau, suhu dalam kolam menjadi tinggi, karena terpal terkena matahari, pemberian benih ikan harus menggunakan kantong-kantong, karena jika tidak pupuk tidak menyebar dan mengotori dasar kolam.
b.    Jenis-jenis kolam terpal ada enam yang masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan, yaitu kolam terpal diatas permukaan tanah yang praktis dan mudah dibuat tapi membutuhkan lahan yang datar dan mudah jebol. Kolam terpal di dalam tanah atau di bawah permukaan tanah yang lebih kuat dan terhindar dari serangan hama tapi membutuhkan tenaga lebih saat pembuatannya. Kolam terpal masuk sebagian yang tidak mudah terkena banjir tapi pembuatannya yang membutuhkan biaya cukup besar. Kolam beton atau tanah berlapis terpal yang kuat dan mudah pemasangannya tetapi sifatnya sementara. Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu yang praktis dan murah tapi tidak tahan lama. Kolam terpal dengan kerangka besi yang kuat tapi mudah berkarat. Kolam terpal dengan kerangka pipa ledeng yang praktis untuk lahan sempit tapi pembuatannya cukup sulit.
DAFTAR PUSTAKA
Dahruman, Sutisna. 2011. Laba Tebal dari Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Plus Sistem Longyam untuk Lele dan Ayam Kampung. Jakarta: ERA Book Publishing.
Jatnika, Denny. Komar, Sumantadinata. Dan Nora, H. Pandjaitan. 2014. Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias sp.) di Lahan Kering di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Manajemen IKM., 9(1): 96-105.
Khairunan dan K. Amri. 2012. Pembenihan Lele di Kolam Terpal. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Rosalina, Dwi. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah. Maspari Journal., 6(1): 20-24.
Saparinto, Cahyo. 2013. Budidaya Ikan di Kolam Terpal Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
http://www.suryamina.com/kelebihan-dan-kekurangan-kolam-terpal-untuk-budidaya-ikan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar