BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
Oleh:
Silvia Ayu Safitri
Abstraksi
Membudidayakan
ikan lele cukup mudah karena ikan lele dapat hidup diberbagai lingkungan, tahan
penyakit, dan dapat hidup di lahan sempit. Resiko mengalami kerugian karena
kematian pun kecil. Teknologi yang sangat cocok untuk budidaya ikan lele adalah
menggunakan kolam terpal. Budidaya lele menggunakan kolam terpal membutuhkan
modal yang tidak terlalu besar, tidak membutuhkan lahan yang luas, teknologi
budidayanya sederhana, dan waktu pemeliharaannya relaif singkat sehingga
budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal lebih menguntungkan dibanding
menggunakan metode lain. Akan tetapi kolam terpal mudah rusak atau robek , air
dalam kolam harus diganti menggunakan alat bantu, suhu di dalam kolam yang
tidak tentu, dan ketersediaan pakan alami yang minim.
Kolam terpal ada beberapa jenis
diantaranya : kolam terpal diatas permukaan tanah yang praktis dan mudah dibuat
tapi membutuhkan lahan yang datar dan mudah jebol. Kolam terpal di dalam tanah atau
di bawah permukaan tanah yang lebih kuat dan terhindar dari serangan hama tapi
membutuhkan tenaga lebih saat pembuatannya. Kolam terpal masuk sebagian yang
tidak mudah terkena banjir tapi pembuatannya yang membutuhkan biaya cukup
besar. Kolam beton atau tanah berlapis terpal yang kuat dan mudah pemasangannya
tetapi sifatnya sementara. Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu yang
praktis dan murah tapi tidak tahan lama. Kolam terpal dengan kerangka besi yang
kuat tapi mudah berkarat. Kolam terpal dengan kerangka pipa ledeng yang praktis
untuk lahan sempit tapi pembuatannya cukup sulit.
Kata kunci : budidaya ikan
lele, kelebihan dan kekurangan kolam terpal, jenis- jenis kolam terpal.
1.
Pendahuluan
Ikan
lele merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki banyak keunggulan.
Ikan lele mudah dibudidayakan dengan biaya produksi yang murah dan resiko
mengalami kerugian pun kecil (Damhuri, 2011). Ikan lele dapat dibudidayakan di
berbagai lahan, mulai dari lahan luas sampai lahan sempit dipekarangan rumah.
Media budidaya pun mulai beragam, dari kolam tanah
sederhana
di lahan terbuka, penggunaan bak khusus, hingga dalam ruangan tertutup.
Terakhir, yang saat ini mulai berkembang adalah budidaya di kolam terpal (Khairuman
dan Amri, 2012). Budidaya ikan lele di kolam terpal sangat membantu memenuhi
keinginan pasar yang tinggi terhadap kebutuhan konsumsi ikan lele. Pembenihan
dan pembesaran ikan lele dikolam terpal dapat memenuhi kebutuhan dan
mempermudah petani mendapatkan benih yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau (Rosalina, 2014). Usaha bididaya ikan lele dengan menggunakan
teknologi kolam terpal di lahan kering memiliki prospek yang cukup cerah untuk
dikembangkan (Jatnika et al., 2014)
Kolam
terpal adalah kolam yang dapat dibangun di berbagai tempat dan tidak harus
dibuat di lahan yang ideal sebagaimana pembangunan kolam konvensional. Kolam
terpal mudah dibersihkan dan dipindahkan. Padat tebar dikolam ini dapat
ditingkatkan, tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi, pertumbuhan ikan dapat
dipacu, dan ikan hasil panen tidak berbau lumpur (Damhuri, 2011). Terpal
merupakan bahan plastik kedap air dimana sifat itu yang membuatnya berguna
sebagai lapisan penahan air di kolam. Keunggulan penggunaan kolam dari terpal
antara lain kolam terpal mudah dibuat suhu kolam lebih stabil dibanding kolam
semen (Rosalina, 2014).
Budidaya
ikan lele menggunakan kolam terpal memiliki banyak keunggulan dibanding
menggunakan kolam lainnya, tetapi disamping itu kolam terpal juga memiliki
kekurangan. Kolam terpal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang
masing-masing jenis memiliki kelebihan dan kekurangan.
1.
Permasalahan
Dalam
makalah ini akan penulis angkat permasalahan sebagai berikut
a.
Apa kelebihan dan kekurangan dari
budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal ?
b.
Apa saja jenis-jenis kolam terpal
beserta kelebihan dan kekurangannya?
2.
Pembahasan
Masalah
Berdasarkan
permasalahan tersebut diatas maka penulis dapat merinci hal-hal sebagai
berikut:
a.
Kelebihan dan Kekurangan dari budidaya
ikan lele di kolam terpal
1.
Kelebihan dari kolam terpal.
a.
Kolam Terpal Dapat Diaplikasikan Pada Daerah Kurang
Air
b. Dapat
Diaplikasikan di Lahan Yang Sempit
c. Budidaya kolam terpal bisa
bebarengan dengan tempat dan kegiatan lainnya, seperti pertanian ataupun
perkebunan.
d. Efisiensi
Penggunaan Air
e.
Lele Terhindar dari Pemangsaan Ikan Liar.
f.
Suhu Air di Kolam Terpal Lebih Stabil.
g.
Ikan Lele Hasil Bididaya di Kolam Terpal Tidak
Berbau Tanah
h.
Panen Ikan Lebih Mudah
i.
Pengolahan Kolam Terpal Lebih Cepat
j.
Padat Tebar Benih Ikan Lebih Tinggi
k.
Jarang Ditemui Hama dan Penyakit
l.
Kelangsungan Hidup Ikan Lebih Tinggi
m.
Biaya
Pembuatan Lebih Murah dan Jangka Waktu Ekonomis Kolam Terpal dapat Bertahan 3-4
Tahun
n.
Dapat
Dijadikan Peluang Usaha Mikro Dan Makro.
o.
Teknologi
Mudah Dikuasai atau Aplikatif.
p.
Sarana
dan Prasarana Mudah Didapat
2.
Kekurangan dari kolam terpal.
a.
Rawan bocor
b.
Mudah lapuk karena hujan dan sinar matahari
c.
Tidak awet
d.
Miskin ion-ion dan mineral dari tanah
e.
Untuk
mengeluarkan air, harus menggunakan pompa, atau dispons dengan menggunakan
bantuan selang.
f.
Air kolam terpal lebih cepat bau
g. Suhu dalam kolam menjadi tinggi, karena
terpal terkena matahari
h. Pemberian benih ikan harus
menggunakan kantong-kantong, karena jika tidak pupuk tidak menyebar dan
mengotori dasar kolam.
b. Jenis-jenis
kolam terpal beserta kelebihan dan kekurangannya.
Berikut ini
adalah jenis-jenis kolam terpal :
1.
Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah
Kolam
terpal dia atas permukaan tanah adalah kolam yang dibuat diatas permukaan tanah
tanpa menggali atau melubangi permukaan tanahnya. Namun, kontruksinya harus
menggunakan kerangka dari bambu, pipa ledeng, atau batu bata (Suparinto, 2013).
Kolam ini lebih cocok dibangun di lahan yang miskin air, tetapi memiliki luas
tanah yang mencukupi. Selain itu, kolam tipe ini disarankan dibangun di lahan
yang relatif datar. Kolam ini dapat digunakan selama 2-3 tahun, dengan
catatan bahan
terpalnya berkualitas dan perawatan kolam yang dilakukan dengan baik (Khairuman
dan Amri, 2012).
Kelebihan
Kolam Terpal di Atas Permukaan Tanah :
·
Pembuatannya mudah dan praktis, tidak
perlu menggali tanah.
·
Cocok dibangun di lahan yang miskin air.
·
Ikan tidak mudah lepas.
·
Tidak mudah terkena banjir.
·
Lebih mudah saat pemanenan.
·
Serangan hama bisa diminimalisir
·
Investasi lebih kecil atau biaya
pembuatan lebih murah.
Kekurangan Kolam Terpal di Atas
Permukaan Tanah :
·
Membutuhkan lahan yang relatif lebih
luas.
·
Hanya cocok dibangun di lahan yang
datar.
·
Jika kontruksi kolam tidak kuat mudah
jebol.
·
Suhu kolam kurang stabil.
2.
Kolam Terpal di Dalam Tanah atau di
Bawah Permukaan Tanah.
Kolam
di dalam tanah yaitu kolam yang dibuat dengan melubangi atau menggali tanah
untuk memendam seluruh kolam terpal. Jadi pada prinsipnya, terpal tersebut
digunakan untuk melapisi seluruh dasar sisi-sisi pematang kolam (Saparinto,
2013). Tujuan kolam dibangun di bawah permukaan tahah adalah untuk menghemat
air agar tidak merembes ke dalam tanah. Kolam terpal jenis ini juga dapat
mencegah serangan hama yang berukuran kecil (Khairuman dan Amri, 2012).
Kelebihan Kolam
Terpal di Bawah Permukaan Tanah :
·
Hemat air dan mudah untuk mengisi air.
·
Cocok dibangun sebagai pengganti kolam
konvensional di tanah yang porous.
·
Terhindar dari serangan hama.
·
Lebih kuat dan tidak mudah rusak.
·
Suhu air lebih stabil.
Kekurangan Kolam Terpal di Bawah Permukaan Tanah :
·
Rawan terhadap predator.
·
Mudah terkena banjir.
·
Lebih sulit membuat saluran pembuangan
air.
·
Investasi lebih besar atau biaya
pembuatan lebih mahal.
3.
Kolam Terpal Masuk Sebagian
Kolam
terpal masuk sebagian yaitu sebagian kolam terpendam didalam tanah dan sebagian
lagi berada di permukaan tanah. Jadi fungsi kolam melapisi dasar kolam dan
sebagian sebagai dinding, sedangkan sebagian sisa tepian terpal berfungsi
sebagai pematang dengan diberi kerangka untuk mengikat terpal tersebut
(Saparinto, 2013).
Kelebihan Kolam
Terpal Masuk Sebagian :
·
Lebih kuat dan tidak mudah rusak
·
Lebih mudah untuk mengisi air
·
Suhu lebih stabil
·
Tidak mudah terkena banjir.
Kekurangan Kolam
Terpal Masuk Sebagian:
·
Pembuatannya yang tidak mudah.
·
Perlu biaya yang lebih besar.
4.
Kolam Beton atau Tanah Berlapis Terpal
Kolam
beton atau tanah berlapis terpal adalah kolam yang sudah terbuat dari beton
atau tanah yang kemudian dilapisi dengan terpal. Terpal tersebut berfungsi
untuk menghemat air agar tidak merembes ke pinggiran beton yang retak,
menghindari gangguan hama dan memberdayakan produktivitas kolam yang ada.
Penggunaan terpal pada kolam beton hanya bersifat sementara (Khairuman dan
Amri, 2012).
Kelebihan Kolam
Beton atau Tanah Berlapis Tanah:
·
Pemasangannya mudah, sudah ada dinding
dan dasar kolam.
·
Efisiensi sumber daya yang ada, karena
kolam yang rusak bisa lebih produktif.
Kekurangan Kolam
Beton atau Tanah Berlapis Terpal:
·
Penggunaannya bersifat sementara
5.
Kolam Terpal dengan Kerangka Bambu atau
Kayu
Kolam
terpal dengan kerangka bambu adalah kolam terpal diatas permukaan tanah yang
kerangka kolam terbuat dari bambu atau kayu.
Kelebihan Kolam
Terpal dengan Kerangka Bambu atau Kayu :
·
Mudah dan praktis pembuatannya.
·
Biaya pembuatannya lebih murah.
·
Bisa dibangun dilahan yang terbatas.
Kekurangan Kolam
Terpal dengan Kerangka Bambu atau Kayu :
·
Tidak tahan lama, kayu atau bambu mudah
dimangsa oleh rayap.
·
Jika tidak kuat pengunci pengikatnya,
kolam bisa pecah.
6.
Kolam Terpal dengan Kerangka Besi
Kolam
terpal dengan kerangka besi adalah kolam terpal diatas permukaan tanah yang
kerangkanya dibuat dari besi.
Kelebihan Kolam
Terpal dengan Kerangka Besi:
·
Lebih kuat.
·
Praktis dibuat dilahan sempit.
Kekurangan Kolam
Terpal dengan Kerangka Besi :
·
Besi mudah berkarat, sehingga dapat
merusak terpal.
·
Pembuatan yang agak sulit.
·
Biaya yang diperlukan relatif mahal.
7.
Kolam Terpal dengan Kerangka Pipa Ledeng
Kolam
terpal dengan kerangka pipa ledeng adalah kolam diatas permukaan tanah yang
kerangkanya terbuat dari susunan pipa ledeng.
Kelebihan Kolam
Terpal dengan Kerangka Pipa Ledeng :
·
Adak kuat, jika anyamannya rapat.
·
Lebih praktis.
·
Praktis untuk lahan sempit.
Kekurangan Kolam
Terpal dengan Kerangka Pipa Ledeng :
·
Pembuatannya lebih sulit.
·
Bila anyamannya tidak rapat kerangka
bisa melengkung.
3.
Simpulan
Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka dapat penulis dapat simpulkan sebagai berikut :
a. Kelebihan
budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal
Kelebihan budidaya ikan lele menggunakan kolam
terpal banyak kelebihannya. Diantaranya , kolam terpal dapat diaplikasikan pada
daerah kurang air, sehingga efisiensi dalam penggunaan air,dapat diaplikasikan
di lahan yang sempit, budidaya
kolam terpal bisa bebarengan dengan tempat dan kegiatan lainnya, seperti
pertanian ataupun perkebunan, suhu air
di kolam terpal lebih stabil, ikan
lele hasil bididaya di kolam terpal tidak berbau tanah, panen ikan lebih mudah,
pengolahan kolam terpal lebih cepat, padat tebar benih ikan lebih tinggi,
jarang ditemui hama dan penyakit, kelangsungan hidup ikan lebih tinggi, biaya
pembuatan lebih murah, dapat dijadikan peluang usaha mikro dan makro, teknologi
mudah dikuasai atau aplikatif, sarana dan prasarana mudah didapat. Tetapi
budidaya ikan lele menggunaka kolam terpal juga ada kekurangannya, yaitu terpal
yang digunakan rawan bocor, mudah lapuk
karena hujan dan sinar matahari, sehingga tidak awet, miskin ion-ion dan
mineral dari tanah, untuk mengeluarkan air, harus menggunakan pompa,
atau dispons dengan menggunakan bantuan selang, air kolam terpal lebih cepat bau, suhu dalam kolam menjadi tinggi,
karena terpal terkena matahari, pemberian benih ikan harus menggunakan
kantong-kantong, karena jika tidak pupuk tidak menyebar dan mengotori dasar
kolam.
b. Jenis-jenis
kolam terpal ada enam yang masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan,
yaitu kolam terpal diatas permukaan tanah yang praktis dan mudah dibuat tapi
membutuhkan lahan yang datar dan mudah jebol. Kolam terpal di dalam tanah atau
di bawah permukaan tanah yang lebih kuat dan terhindar dari serangan hama tapi
membutuhkan tenaga lebih saat pembuatannya. Kolam terpal masuk sebagian yang
tidak mudah terkena banjir tapi pembuatannya yang membutuhkan biaya cukup besar.
Kolam beton atau tanah berlapis terpal yang kuat dan mudah pemasangannya tetapi
sifatnya sementara. Kolam terpal dengan kerangka bambu atau kayu yang praktis
dan murah tapi tidak tahan lama. Kolam terpal dengan kerangka besi yang kuat
tapi mudah berkarat. Kolam terpal dengan kerangka pipa ledeng yang praktis
untuk lahan sempit tapi pembuatannya cukup sulit.
DAFTAR
PUSTAKA
Dahruman,
Sutisna. 2011. Laba Tebal dari Budidaya
Ikan Lele di Kolam Terpal Plus Sistem Longyam untuk Lele dan Ayam Kampung.
Jakarta: ERA Book Publishing.
Jatnika,
Denny. Komar, Sumantadinata. Dan Nora, H. Pandjaitan. 2014. Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias
sp.) di Lahan Kering di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Manajemen IKM., 9(1): 96-105.
Khairunan
dan K. Amri. 2012. Pembenihan Lele di
Kolam Terpal. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Rosalina,
Dwi. 2014. Analisis Kelayakan Usaha
Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal di Desa Namang Kabupaten Bangka Tengah.
Maspari Journal., 6(1): 20-24.
Saparinto,
Cahyo. 2013. Budidaya Ikan di Kolam
Terpal Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
http://www.suryamina.com/kelebihan-dan-kekurangan-kolam-terpal-untuk-budidaya-ikan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar